Walikota - Dandim Minta Hati-Hati Gunakan Medsos
LUBUKLINGGAU, KBRS- Keberadaan media sosial (Medsos) seperti twiter dan facebook saat ini dinilai sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, melainkan menjadi wadah propaganda, provokasi dan saling hujat yang kian mencekam.
Pemerintah Indonesia saat ini mewacanakan akan merevisi UUD ITE dan akan memproteksi jejaring sosial internet,agar tidak terjadi perpecahan akibat propaganda di media Sosial.
Waikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe menyatakan bahwa dampak negatif dari perkembangan media sosial memang sudah diprediksinya akan membawa pengaruh buruk bagi mayarakat, karena itu dirinya tidak pernah menggunakan Medsos salah satunya facebook.
"Kalau presiden baru sekarang ingin memproteksi, saya sudah dari beberapa waktu lalu telah memprotek para aparatur saya (PNS) untuk tidak melakukan proganda,saing hujat di Medsos dn telah menginstruksikan Inspektorat untuk mengawasi," tegas Nanan, sapaan Walikota.
Dikatakan,Nanan, sejauh ini penyalahgunaan media sosial sangat banyak dilakukan, terutama penyebaran-penyebaran isu provokatif, kemudian menghujat orang lain.
"Hati-hati saja,jangan sampai merugikan diri sendiri, jangan menyebar isu SARA karena saat ini sedang sensitif, PNS-PNs juga kita pantau, jangan sampai mereka sendiri yang ikut menghujat pemerintahan,"imbuh Nanan.
Nanan meminta agar penggunaan internet kedepannya dapat dikurangi melalui kebijakan pemerintah pusat. Ia mencontohkan di negeri Cina penggunaan internet dibatasi.
Terpisah, Dandim 0406 Mura Lubuklinggau dan Muratara mengatakan bahwa sebenarnya Medsos merupakan sarana silaturrahmi dan berbagai informasi, mempererat persaudaraan pertemanan, mempermudah berkomunikasi sehingga terjalin keakraban dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa demi mempertahankan tegaknya NKRI.
" Sebenarnya gunanya itu bukan untuk menghujat, mengumpat dan memfitnah yang berujung pada permusuhan dan perpecahan yang bisa merusak tatanan hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara,"pungkasnya. (A/R)
Pemerintah Indonesia saat ini mewacanakan akan merevisi UUD ITE dan akan memproteksi jejaring sosial internet,agar tidak terjadi perpecahan akibat propaganda di media Sosial.
Waikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe menyatakan bahwa dampak negatif dari perkembangan media sosial memang sudah diprediksinya akan membawa pengaruh buruk bagi mayarakat, karena itu dirinya tidak pernah menggunakan Medsos salah satunya facebook.
"Kalau presiden baru sekarang ingin memproteksi, saya sudah dari beberapa waktu lalu telah memprotek para aparatur saya (PNS) untuk tidak melakukan proganda,saing hujat di Medsos dn telah menginstruksikan Inspektorat untuk mengawasi," tegas Nanan, sapaan Walikota.
Dikatakan,Nanan, sejauh ini penyalahgunaan media sosial sangat banyak dilakukan, terutama penyebaran-penyebaran isu provokatif, kemudian menghujat orang lain.
"Hati-hati saja,jangan sampai merugikan diri sendiri, jangan menyebar isu SARA karena saat ini sedang sensitif, PNS-PNs juga kita pantau, jangan sampai mereka sendiri yang ikut menghujat pemerintahan,"imbuh Nanan.
Nanan meminta agar penggunaan internet kedepannya dapat dikurangi melalui kebijakan pemerintah pusat. Ia mencontohkan di negeri Cina penggunaan internet dibatasi.
Terpisah, Dandim 0406 Mura Lubuklinggau dan Muratara mengatakan bahwa sebenarnya Medsos merupakan sarana silaturrahmi dan berbagai informasi, mempererat persaudaraan pertemanan, mempermudah berkomunikasi sehingga terjalin keakraban dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa demi mempertahankan tegaknya NKRI.
" Sebenarnya gunanya itu bukan untuk menghujat, mengumpat dan memfitnah yang berujung pada permusuhan dan perpecahan yang bisa merusak tatanan hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara,"pungkasnya. (A/R)

